Komponen Elektronika

MENGENAL KOMPONEN EKEKTRONIKA
1.        RESISTOR
Resistor atau yang biasa disebut tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronikayang memberikan hambatan terhadap perpindahan elektron (muatan negatif). Resistor disingkat dengan huruf  “R” (huruf  R besar). Satuan resistor adalah ohm, yang menemukan adalah George Ohm (1787-1854), seorang ahli fisika dari German.
a)       Jenis Resitor
Berdasarkan penggunaannya, resistor dapat dibagi menjadi empat bagian sebagai berikut:
1.             Resitor Biasa, adalah sebuah resistor penghambat gerak arus yang nilaiya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.




2.             Resistor Berubah/Variabel, adalah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle, sehingga nilai resitor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Jenis resistor ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu potensiometer rheostat dan trimpot (trimmer potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian PCB.

3.             Resistor NTC dan PTS, Resistor NTC (Negative Temperature Coefficient) adalah resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Resistor PTS (Possitive Temperature Coefficient) adalah resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.

4.             LDR (Light Dependent Resistor), adalah jenis resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap, nilai tahanannya semakin besar, sedangkan bila cahanya terang nilainya menjadi semakin kecil.

b)       Pembacaan Nilai Resistor
Menghitung nilai resistor biasa dengan 4 warna, berbeda dengan pembacaan resistor 5 warna dan 6 warna.
Ø  Resitor 4 Warna
Cincin Pertama adalah Angka Pertama
Cincin Kedua adalah Angka Kedua
Cincin Ketiga adalah Multiplier/Pengali
Cincin Keempat adalah Toleransi

Ø  Resitor 5 Warna
Cincin Pertama adalah Angka Pertama
Cincin Kedua adalah Angka Kedua
Cincin Ketiga adalah Angka Ketiga
Cincin Kempat adalah Multiplier/Pengali
Cincin Kelima adalah Toleransi

Ø  Resitor 6 Warna
Cincin Pertama adalah Angka Pertama
Cincin Kedua adalah Angka Kedua
Cincin Ketiga adalah Angka Ketiga
Cincin Kempat adalah Multiplier/Pengali
Cincin Kelima adalah Toleransi
Cincin Keenam adalah Temp. Koefisen

Tabel Kode Warna Resitor !!!
Warna
Angka Pertama
Angka Kedua
Angka Ketiga
Multiplier
/Pengali
Toleransi
Temp.
Koefisien
Hitam
0
0
0
x100
Coklat
1
1
1
x101
1%
100 ppm
Merah
2
2
2
x102
Jingga
3
3
3
x103
15 ppm
Kuning
4
4
4
x104
25 ppm
Hijau
5
5
5
x105
0,5%
Biru
6
6
6
x106
0,25%
Ungu
7
7
7
x107
0,1%
Abu-Abu
8
8
8
x108
0,05%
Putih
9
9
9
x109
Emas
x0,1
5%
Perak
x0,01
10%
Polos
20%
2.    KONDENSATOR/KAPASITOR
Kondesator atau sering disebut sebagai kapsitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi didalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidak seimbangan internal dari muatan listrik kondensator memiliki satuan yang disebut farad, ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai “kapasitor”, tetapi kata “kondensator” masih dipakai hingga saat ini.
a)       Jenis Kondensator/Kapasitor
Penggunaan Kondensator Pada Peralatan Elektronika adalah sebagai media penyimpanan tenaga listrik, filtering, tuning, penghubung sinyal dari satu rangkaian dengan rangkaian lain. Besaran kondensator dinyatakan dalam coloum (C).
Berdasarkan Kegunaannya, ada tiga jenis kondensator sebagai berikut:
1.             Kondensator tetap, adalah kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah-ubah. Ada 2 macam bentuk kondensator tetap, yaitu sebagai berikut:
§   Kondensator Keramik, memiliki bentuk bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB),  boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positive dan negative. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko farad sampai dengan ratusan kilopiko farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.

§   Kondensator Kertas, sering disebut juga kondensator padder, misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator.
2.             Kondensator Elektrolit (Elco), adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positive dan negative, ditandai oleh kaki yang panjang positive sedangkan yang pendek negative atau yang dekat tanda minus adalah kaki negative. Nilai kapasitasnya dari 0,47 mikrofarad sampai ribuan mikrofarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

3.             Kondensator Variabel, adalah jenis kondensator yang kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng.

  
3.    DIODA
Dioda adalah sambungan bahan P-N yang berfungsi sebagai penyearah. dioda terbuat dari bahan semi-konduktor yang saling dipertemukan. Bahan tipe-P menjadi sisi anoda sedangkan bahan tipe-N menjadi katoda. Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, dioda bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anoda mendapatkan tegangan positve, sedangkan katodanya mendapatkan tegangan negative) dan berlaku sebagai saklar terbuka (apabila bagian anoda mendapatkan tegangan negative, sedangkan katoda mendapatkan tegangan positive). Kondisi tersebut terjadi hanya pada dioda ideal-konseptual. Pada dioda faktual (riil), perlu tegangan lebih besar dari 0,7 volt (untuk dioda yang terbuat dari bahan silikon) pada anoda terhadap katoda agar dioda dapat mengantarkan arus listrik. Tegangan sebesar 0,7 volt ini disebut sebagai tegangan halang (barrier voltage). Dioda yang terbuat dari bahan germanium memiliki tegnagn halang kira-kira 0,3 volt.
a)       Jenis Dioda
Berdasarkan fungsinya ada lima jenis dioda sebagai berikut:
1.             Dioda Penyearah, adalah dioda yang difungsikan untuk penyearah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah, biasanya digunakan pada rangkaian power supply.

  
2.             Dioda Pemancar Cahaya/LED, adalah dioda yang memancarkan cahaya bila dipancar maju.

3.             Dioda Foto, digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik searah.

4.             Dioda Laser, digunakan untuk membangkitkan sinar laser taraf rendah, cara kerjanya mirip LED.

5.             Dioda Zener, digunakan untuk regulasi tegangan.

4.   TRANSISTOR
Transistor adalah komponen semikonduktor yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecapatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

a)       Jenis Transistor
Ada dua jenis transistor berdasarkan arus inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET). Berikut ulasan dua jenis transistor tersebut.
1.             BJT (Bipolar Junction Transistor), merupakan transistor yang mempunyai dua dioda, terminal positive atau negativenya berdempetan, sehingga ada tiga terminal.
2.             FET (Field Effect Transistor), dibagi menjadi dua macam, yaitu Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconduktor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Dari sisi fungsi, hal ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katoda.



5.   IC (INTEGRATED CIRCUIT)
IC adalah rangkaian elektronik lengkap yang dimasukkan dalam satu chip silikon. Didalam satu buah IC bisa berisi puluhan, ratusan, bahkan ribuan komponen elektronika (transistor, dioda, tahanan, kapasitor, dan lainnya) yang bersama-sama sebagai pengantar listrik yang bekerjanya disesuaikan sebagai fungsi dari IC tersebut.
Teknik pembuatan IC sama dengan pembuatan Transistor, karena IC memang perkembangan dari transistor. IC dapat diklasifikasikan menurut aplikasinya, yaitu IC Digital dan IC Analog. Di dalam IC digital berisi rangkaian jenis saklar (on/off), sedangkan IC analog berisi rangkaian jenis penguatan.

a)       Jenis IC
Jenis IC ada 5 macam yaitu :
1.             IC On-Amp, adalah contoh dari IC yang bisa diklasifikasikan sebagai IC analog. Penguatan pada On-Amp merupakan penguatan yang sangat tinggi, sehingga perubahan kecil pada input akan mengakibatkan besar pada output.
2.             IC Power Adaptor, digunakan sebagai jenis komponen utama pada rangkaian power adaptor pada sub-rangkaian regulator. Fungsi dari IC jenis ini adalah untuk menstabilkan tegangan atau voltase.
3.             IC Silinder, banyak digunakan pada rangkaian penguat pesawat CB (Citizen Band) atau HT (Held Transceived). IC jenis ini mempunyai tingkatan ketahanan dan keawetan lebih lama daripada jenis IC penguat lain.
4.             IC Timer 555, fungsi untuk penunda waktu dan sebagai osilator. Penerapan IC 555 sebagai osilator adalah dengan membangkitkan sinyal yang diperlukan untuk mengoperasikan rangkaian digital. Pada rangkaian IC ini yang difungsikan sebagai pewaktu, yaitu penentuan waktu oleh besarnya nilai tahanan dan kondensator.
5.             IC Digital, merupakan IC yang paling banyak dipergunakan dalam elektronika. IC jenis ini memilikki sautu titik elektronis yang berupa kaki IC. IC jenis ini memiliki dua keadaan logika, yaitu logika “0” (rendah) atau logika “1” (tinggi). Satu titik elektronis mewakili satu “binary digit” atau biasa disingkat dengan sebutan “bit”. Binary berarti sistem bilangan yang hanya mengenal dua angka, 0 dan 1.
6.   TRANSFORMATOR
Transformator atau trafo adalah komponen yang digunakan untuk mentransfer sumber energi atau tenaga dari suatu rangkaian AC ke rangkaian lainnya. Perpindahan/transfer energi tersebut bisa menaikkan atau menurunkan energi yang ditransfer, hal ini disesuaikan dengan kebutuhannya. Untuk menaikkan tegangan dibutuhkan transformator step-up, sedangkan untuk menurunkan tegangan dibutuhkan transformator step-down.


1 komentar: